ANTI RADIKALISME DALAM PENDIDIKAN ORGANISASI ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ DAN MUHAMMADIYAH

Authors

  • Ainnun Rohma Institut Al Azhar
  • Masturoh Umi Institut Al Azhar Menganti Gresik

DOI:

https://doi.org/10.55719/gcej.v6i1.1688

Keywords:

Pendidikan Anti Radikalisme, Nahdlatul Ulama & Muhammadiyah, Sistem Pembelajaran

Abstract

Radikalisme adalah gerakan sosial yang berpendapat bahwa perubahan fundamental diperlukan sebagai tanggapan atas kejengkelan moral yang kuat. Mereka juga mengharapkan perbaikan menuju arah yang lebih baik. Pandangan radikalisme mulai menyebar di kalangan anak didik akhir-akhir ini. Dua lembaga terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah bertanggung jawab atas pendidikan anti radikalisme. Untuk menjelaskan proses dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah, penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Selain itu, teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons digunakan dalam analisis. Hasil menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah tidak mengutamakan pendidikan anti-radikalisme. Tetapi beberapa aspek dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah mengarahkan anak didik pada sikap toleransi, keterbukaan dan kebermanfaatan yang bertolak belakang dengan sikap dan perilaku radikal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. Alhairi, “Pendidikan Anti Radikalisme: Ikhtiar Memangkas Gerakan Radikal,” Tarbawi J. Pendidik. Islam, vol. 14, no. 2, 2017.

Z. Mahmudati, H. Maharani, and R. Norma, “‘PeTe’ Pendidikan Anti Terorisme Sejak Dini Solusi Menanamkan Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Bangsa,” J. Ilm. Mhs., vol. 4, no. 1, 2014.

S. M. Nurhakiky and M. N. Mubarok, “Pendidikan agama Islam penangkal radikalisme,” IQ (Ilmu Al-qur’an) J. Pendidik. Islam, vol. 2, no. 01, pp. 101–116, 2019.

T. Suharto, “Gagasan pendidikan Muhammadiyah dan NU sebagai potret pendidikan Islam moderat di Indonesia,” Islam. J. Stud. Keislam., vol. 9, no. 1, pp. 81–109, 2014.

S. Nurjanah, “Perkembangan nilai agama dan moral (STTPA Tercapai),” Paramurobi J. Pendidik. Agama Islam, vol. 1, no. 1, pp. 43–59, 2018.

M. S. Muchith, “Radikalisme dalam dunia pendidikan,” Addin, vol. 10, no. 1, pp. 163–180, 2016.

A. Purwanto, M. Asbari, and P. B. Santoso, “Pengaruh Parenting Style dan Personality Genetic terhadap Pengembangan Pedidikan Karakter Anak di PAUD Islamic School,” QUALITY, vol. 8, no. 1, pp. 51–67, 2020.

E. M. Ratnaningtyas et al., “Metodologi penelitian kualitatif,” No. Januari. Aceh Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2023.

A. J. Toenlioe, “Pendekatan Penelitian Kualitatif Bidang Pendidikan: Landasan, Teori, dan Panduan.” Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents. Malang: Ahlimedia Press, 2021.

O. W. Budijanto and T. Y. Rahmanto, “Pencegahan paham radikalisme melalui optimalisasi pendidikan hak asasi manusia di Indonesia,” J. Ham, vol. 12, no. 1, p. 57, 2021.

A. Moon, “‘Kurikulum RA 2016 (SK Dirjen Pendis No. 3489 Tahun 2016).’ Ayo Madrasah (blog),” https://www.ayomadrasah.id/2016/08/kurikulum-ra- 2016-dirjen-pendis-3489.html, 2016. .

M. Misran, “Manajemen Kurikulum Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” Kelola J. Islam. Educ. Manag., vol. 4, no. 2, pp. 117–126, 2019.

A. F. Farras and Y. Sunesti, “PENDIDIKAN ANTI-RADIKALISME DI SEKOLAH: Studi Penyelenggaraan Pendidikan SMA Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Surakarta,” J. Dev. Soc. Chang., vol. 5, no. 1, pp. 45–61, 2022.

D. P. Lestari, “Peran Rhoudatul Athfal dalam Menanamkan Anti Radikalisme pada Anak Usia Dini di Jakarta,” Jambura Early Child. Educ. J., vol. 4, no. 1, 2022.

Additional Files

Published

2025-05-14