Program Edukasi Seks pada Guru Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Aditama Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.55719/as.v3i1.1629Abstract
Abstrak
Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Aditama Surabaya memiliki romobongan belajar (rombel) SD, SMP, dan SMA dengan total 7 kelas berisi 25 siswa berkebutuhan khusus yang meliputi autis, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, disabilitas intelektual, hingga tuna grahita. Permasalahan yang dihadapi mitra berkaitan dengan berulangnya kasus pelecehan dan perilaku seksual berisiko pada anak berkebutuhan khusus (ABK), sedangkan sekolah belum memiliki satuan tugas yang memberikan edukasi hingga menangani permasalahan seksual yang memadai. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat adalah memberdayakan guru SLB-C sebagai agen peduli edukasi seks di lingkungan sekolah kepada siswa-siswa berkebutuhan khusus, staf sekolah, hingga orang tua sehingga dapat menjangkau semua level yang berhubungan dengan siswa berkebutuhan khusus. Target jangka pendek yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru SLB-C dalam melakukan edukasi seks sehingga kesadaran siswa berkebutuhan khusus dan lingkungan sekitarnya meningkat. Metode pelaksanaan program PKM meliputi sosialisasi, psikoedukasi, dan unjuk keterampilan. Materi yang disampaikan adalah karakteristik perkembangan ABK, perilaku seksual pada ABK, batasan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat umum, kesehatan reproduksi, perlindungan diri dari kejahatan seksual, dan pola asuh positif pada ABK. Target jangka panjang yang diharapkan adalah agen peduli edukasi seks mampu menjalankan fungsinya secara berkelanjutan sehingga kasus-kasus pelecehan, kekerasan, dan permasalahan perilaku seksual pada siswa berkebutuhan khusus dapat teratasi.
Kata Kunci: ABK, edukasi seks, guru, pendidikan seksual, SLB
Abstract
Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Aditama Surabaya has elementary, junior high, and high school classrooms with a total of 7 classes containing 25 students with special needs including autism, attention deficit disorder and hyperactivity, intellectual disabilities, and mental disabilities. The problems faced by partners are related to repeated cases of sexual harassment and risky sexual behavior in children with special needs (ABK), while schools do not have a task force that provides education to deal with adequate sexual problems. The purpose of the community service program is to empower SLB-C teachers as caring agents of sex education in the school environment to students with special needs, school staff, and parents so that it can reach all levels related to students with special needs. The expected short-term target is to increase the knowledge and skills of SLB-C teachers in conducting sex education so that the awareness of students with special needs and the surrounding environment increases. The method of implementing the PKM program includes socialization, psychoeducation, and skill demonstration. The materials presented are the developmental characteristics of children with disabilities, sexual behavior in children with disabilities, limits of things that can and should not be done in public places, reproductive health, self-protection from sexual crimes, and positive parenting in children with disabilities. The long-term target is for agents who care about sex education to be able to carry out their functions in a sustainable manner so that cases of harassment, violence, and sexual behavior problems in students with special needs can be resolved..
Keywords: sex education, sexual education, special needs children, special needs school, teacher
Downloads
References
Arisandy, D., & Wardhani, A. Y. (2023). Edukasi Tentang Pendidikan Seks Pada Remaja Tunagrahita Sekolah Luar Biasa. GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 854–864. https://doi.org/10.31571/gervasi.v7i2.5455
Darmiany, D., Nisa, K., Nurhasanah, N., Tahir, M., & Asrin, A. (2019). Sosialisasi pelaksanaan pendidikan seksual pada anak kepada orang tua dan guru SDN Gugus IV Kota Mataram. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 2(4), 411-415. https://doi.org/10.29303/jppm.v3i4.2225
Habiba, I.S., & Setiawan, F. (2021). Manajemen pendidikan seks pada anak penyandang tunagrahita. Jurnal Tunas Pendidikan, 3(2), 77-87. https://doi.org/10.52060/pgsd.v3i2.456
Harnita, R., Purwanti, L., & Rahayu, N. S. (2023). Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Seks Bebas Bagi Generasi Muda di SDN Tluwe. Jurnal Abdisembrani, 1(1), 33-44.
Hidaayah, N. ., & Putri, R. A. (2022). Edukasi seksual pada orangtua anak usia dini dan pelatihan edukasi mandiri pelecehan seksual pada bunda PAUD. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 327–335. https://doi.org/10.33086/snpm.v1i1.819
Ismiulya, F., Diana, R.R., Nai’mah, N., Nurhayati, S., Sari, N., & Nurma, N. (2022). Analisis pengenalan edukasi seks pada anak usia dini. Jurnal Obsesi, 6(5), 4276-4286. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.2582
Joni, I. D. A. M., & Surjaningrum, E. R. (2020). Psikoedukasi Pendidikan Seks Kepada Guru dan Orang Tua Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak. Jurnal Diversita, 6(1), 20-27. https://doi.org/10.31289/diversita.v6i1.3582
Pramitaresthi, I.G.A., Pramesemara, I.G.N., Sanjiwani, I.A., & Kurniasari, N.M.D. (2021). Pendidikan seksual bagi orang tua dan guru dari remaja berkebutuhan khusus di SLB/A Negeri Denpasar. Buletin Udayan Mengabdi, 20(1), 24.29. https://doi.org/10.24843/BUM.2021.v20.i01.p05
Pratiwi, E.A., & Romadonika, F. (2020). Peningkatan pengetahuan anak berkebutuhan khusus tentang pendidikan seks usia pubertas melalui metode sosiodrama di SLB Negeri 1 Mataram. Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis, 2(1), 47-52.
Rasyidayanti, A., Faradisa, L.N., & Sosialita, T.D. (2023). Pendidikan seks usia dini dan pentingnya peran orangtua untuk terlibat. Psikostudia Jurnal Psikologi, 12(2), 162-167. http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v12i2
Sambira, S., Rusminati, S.H., & Rafikayati, A. (2022). Analisis kebutuhan pengembangan media pembelajaran sex education untuk anak tunagrahita. Jurnal Ortopedagogia, 8(1), 80-83. http://dx.doi.org/10.17977/um031v8i12022p80-83
Solehati, T., Septiani, R. F., Muliani, R., Nurhasanah, S. A., Afriani, S. N., Nuraini, S., Fauziah, S., Pratiwi, S. D., Alam, S. P., Hermayanti, Y., Kosasih, C. E., & Mediani, H. S. (2022). Intervensi Bagi Orang Tua dalam Mencegah Kekerasan Seksual Anak di Indonesia: Scoping Review. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 2201-2214. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1914
Sosialita, T.D. (2022). Reproductive health education and literature week as a psyhoeducation media in youth. Jurnal Abdi Insani, 9(3), 272.279. https://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i1.476
Sosialita, T. D., Nisa, V. K., & Surjaningrum, E. R. (2024). Peningkatan kapasitas kader palang merah remaja (PMR) sebagai Konselor sebaya pada agen peduli kesehatan mental sebaya Jurnal Abdi Insani, 11(1), 855-864. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3971093
Sunesni, S., Furwasyih, D., & Edyyul, I.A. (2022). Pengaruh pemberian edukasi tentang pendidikan seksual pada anak berkebutuhan khusus dengan tingkat pengetahuan guru Sekolah Luar Biasa (SLB). Jurnal Kesehatan Mercusuar, 5(2), 33-40. https://doi.org/10.36984/jkm.v5i2
Utami, N. (2023). Implementasi pendidikan seksual pada anak usia dini berkebutuhan khusus di PAUD Teddy Bear Kota Pekalongan. Jurnal Asghar, 3(2), 97-105. https://doi.org/10.28918/asghar.v3i2.2061
Wardhani, A.Y. (2023). Edukasi tentang pendidikan seks pada remaja tunagrahita Sekolah Luar Biasa. GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 854–864. https://doi.org/10.31571/gervasi.v7i2.5455