PENDAMPINGAN BUDAYA LITERASI MELALUI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR DAN WAJIB BACA PAGI HARI DI SEKOLAH DASAR NEGERI MULYOAGUNG 4
DOI:
https://doi.org/10.4321/as.v1i1.632Keywords:
Guru, SD Negeri Mulyoagung 4, Literasi Membaca, Literasi MenulisAbstract
Desa Mulyoagung terletak di Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Di Desa Mulyoagung terdapat 3 SD Negeri salah satunya SD Negeri Mulyoagung 4. SD ini terletak Dsn. Gegunung yang berada di belakang bukit dan terpencil dari pusat Desa Mulyoagung. Adanya pendidikan literasi yang diterapkan oleh pemerintah pada tahun 2018 menyebabkan permasalahan yang dihadapi SD Negeri Mulyoagung 4 dalam menjalankan program dari pemerintah membutuhkan beberapa strategi untuk mencapai tujuan dari program dari gerakan literasi sekolah. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan kepada guru SD Negeri Mulyoagung 4 dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemampuan baca-tulis bagi siswa. Diharapkan kegiatan pendampingan ini dapat menambah ilmu, kemampuan, dan ketrampilan guru tentang gerakan literasi sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada guru SD Negeri Mulyoagung 4 yang digunakan dalam program ini adalah identifikasi, pengusulan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan melakukan pendampingan kepada guru untuk siswa dengan bimbingan belajar, dilanjutkan pendampingan kepada guru untuk siswa wajib baca pagi hari, serta pendampingan kepada guru dalam proses pembuatan buku baca. Hasil dari pengabdian ini guru SD Negeri Mulyoagung 4 dapat memiliki strategi menarik dalam gerakan literasi sekolah dan dapat menghasilkan buku baca untuk siswa.
Downloads
References
Driyakarya. (2014). Membaca Pemikiran Driyakarya tenang Pendidikan di Zaman Sekarang. Dokumen Global, 3.
Infokemendikbud.2022. (https://infokemendikbud.com/kumpulan-sekolah-dasar-sd-terfavorite-di-singgahan-tuban/)
Amalia, R., & Pahrul, Y. (2019). Intervensi Konselor Sekolah untuk meningkatkan Self Esteem Bagi Anak Keluarga Broken Home. Jurnal Pendidikan Tambusai , 3 (2) 632-640.
Alwasilah, A. Chaedar. 2001. Membangun Kota Berbudaya Literat. Jakarta: Media Indonesia.
Savitri, I. D., Degeng, I. N., & Akbar, S. (2016). Peran Keluarga dan guru dalam membangun karakter dan konsep diri siswa Broken Home di Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan , 861-864.
Driyakarya. (2014). Membaca Pemikiran Driyakarya tenang Pendidikan di Zaman Sekarang. Dokumen Global, 3.
Harras, K. (2018). Hkikat dan Proses Membaca. Modul 1, 1.7.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, J. (2017). Materi Pendukung Literasi Baca Tulis. Gerakan Literasi Nasional, 2.
Ahmadi, Farid, Guru SD di Era Digital (Pendekatan, Media, Inovasi), Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2017.
Ibda, Hamidulloh, Wijayanti, Dian Marta, Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner? Depok: Kalam Nusantara, 2014 .
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2015. Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Satgas GLS.
Joyce, Bruce dan Marsha Weil. 1986. Models of Teaching. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Inc. Englewood Cliffs.
Goleman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kasiyun, Suharmono. 2015. Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana untuk Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Pena Indonesia (JPI) Jurnal Bahasa Indonesia, Sastra, dan Pengajarannya Volume 1, Nomor 1, Hal. 79-95. Tersedia Pada: https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/140.
Sari, Ni Made Ayu Yulina, 2017. “Hubungan Antara Kemampuan Literasi Dengan Kompetensi Inti Pengetahuan Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara”. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 1. Nomor 2. Tahun 2016. (hlm 94-103)
