KETERKAITAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR DENGAN KREATIVITAS GURU DALAM PENYAMPAIAN MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI
Keywords:
Learning with asking and answering method and result of studyAbstract
Untuk pengembangan fungsi otak kanan, di lembaga Sekolah Dasar kurikulum satuan pendidikan memuat mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Dalam pembelajarannya, fakta yang ada pelajaran tersebut hanya diterapkan sebagian dan dalam waktu-waktu tertentu saja, karena kebanyakan guru beranggapan bahwa mata pelajaran ini tidak begitu penting. Anak dilatih menyanyi, menari, melukis dan mozaik hanya saat menjelang mengikuti lomba- lomba tanpa memandang tujuan jangka panjang yaitu membekali anak dengan keterampilan/skill juga. Guru-guru yang mengampu mata pelajaran tersebut cenderung kebingungan memilih bahan atau media pembelajaran dengan alasan sulit mendapatkannya, sehingga guru hanya terpaku pada sebuah buku gambar. Pada anak Sekolah Dasar kelas tinggi mulai diperlukan penegasan tentang teori- teori berkesenian, budaya dan keterampilan tersebut. Untuk mencapai tujuan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan pada anak Sekolah Dasar terutama kelas tinggi, guru perlu memperhatikan keterkaitan antara model pembelajaran alam sekitar dengan kreativitas yang ia miliki. Model pembelajaran alam sekitar merupakan model pembelajaran dengan memanfaatkan sumber-sumber dari alam sekitar dalam kegiatan belajar dan mengajar, yang menarik karena dalam penyampaiannya lebih berkaitan dengan benda yang konkret. Masa usia anak pada kelas tinggi merupakan masa anak mulai berpikir dari yang konkret ke yang abstrak. Melalui bimbingan guru, anak diperkenalkan dan dibimbing untuk berkesenian. Dengan demikian, terdapat keterkaitan yang sangat erat antara model pembelajaran alam sekitar dengan kreativitas guru dalam penyampaian mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) pada anak Sekolah Dasar kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) yaitu mulai dari guru memilih, menentukan, dan membuat media pembelajaran, hingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Downloads
References
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fajri, Em Zul. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Difa Publisher.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kemendiknas. 2010.Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2008. Silabus SBK Kelas IV. Jakarta.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2008. Silabus SBK Kelas V. Jakarta.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2008. Silabus SBK Kelas VI. Jakarta.
Malawi, Abdullah. 2010. Modul Perkembangan Peserta Didik. Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sumantri, Mulyani. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2008. Model Silabus Tematik Kelas II. Jakarta.