E-MODUL SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) DI ERA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.55719/jt.v7i2.481Kata Kunci:
E-Modul, Pembelajaran Jarak Jauh, keterampilan berpikir kritis, pandemic Covid-19Abstrak
Best Practice ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan modul elektronik (e-modul) dalam pembelajaran Biologi kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Tuban materi Struktur dan Fungsi Sel di era pandemic Covid-19, Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah metode wawancara terhadap satu kelompok dalam periode waktu tertentu dengan menggunakan satu intervensi yaitu penggunaan modul elektronik (E-modul) materi struktur dan fungsi sel.
Hasil wawancara secara daring dengan menggunakan aplikasi teams dengan peserta didik rata-rata ada respon positif, sangat senang dan dengan adanya E-modul karena fokus dalam mempelajari satu Kompetensi Dasar (KD), banyak gambar-gambar warna sehingga lebih menarik dan juga sangat jelas gambar serta keterangannya, begitu juga dengan latihan soalnya yang disertai dengan kunci jawaban sehingga mudah untuk dipahami dan peserta didik dapat menjelaskan kegiatan-kegiatan pembelajaran berpikir kritis misalnya diberikan gambar organel sel peserta didik dapat mendeskripsikan struktur dari gambar yang ada serta menjelaskan fungsinya, dari tugas-tugas yang ada peserta didik juga lebih mudah memahami konsep tentang struktur dan fungsi selCara berpikir siswa juga mengalami perubahan, siswa tidak hanya menghafal materi tetapi lebih memahami materi hal ini terlihat dari hasil diskusi pada saat pembelajaran daring dan dari hasil penilaian harian yang rata-rata diatas KKM, meskipun masih ada beberapa yang masih dibawah KKM. Hal-hal yang perlu diperbaiki, peserta didik belum membuka modul, karena pada saat itu yang di kirim adalah link, kemungkinan tidak bisa dibuka karena beberapa kendala diantaranya paketan habis, sinyal terganggu atau tidak ada internet di rumah. Melihat kondisi seperti itu pendidik mengubah mengirimkan file agar mudah untuk dibuka dan dipelajari. E-modul ini kapan saja dan dimana saja bisa dibuka. Penggunaan E-modul ini sangat efektif dalam masa pandemi seperti sekarang ini, pemahaman konsep lebih mudah, kemampuan berpikir kritis juga ditekankan, sehingga dapat disimpulkan bahwa E-modul dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik dan mendapatkan respon positif dari peserta didik.
Unduhan
Referensi
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah.
Dit. Pembinaan SMA, 2018,Tips dan Trik Penyusunan e-Modul. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Fourlilla, & Fauzi, A. (2019). Develop Analysis With Electronic Modules. J. Phys. Ser : Conf. Ser., 011(085), 0–4. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1185/1/012106
Kemdikbud RI. (2016). Implementasi Pengembangan Kecakapan Abad 21 Dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jakarta: Kemdikbud.
Mubarok, A. A., Arthur, R., & Handoyo, S. S. (2018). Penggunaan Pembelajaran Elektronik Mata Kuliah Konstruksi Bangunan. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, 7(2), 1–8. Perdana, F. A.,
Ronaldo Pozon, (2020). Buka-bukaan: Pemimpin Pendidikan Di Masa Krisis, The Head Foundation.
Simarmata,A.A. (2017). Pengembangan E-modul Berbasis Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak Di SMK Negeri 2 Tabanan, Jurnal Karmapati, 6 (1): 93-102.
Suarsana, I. M., & Mahayukti, G. A. (2013). Penerapan Modul Elektronik Untuk Meningkatkan Keterampilan. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(2), 193. https://doi.org/10.23887/janapati.v2i3.9800
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskahnya di Jurnal Teladan setuju dengan ketentuan berikut:
• Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak kepada pengelola jurnal untuk publikasi pertama dari karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
• Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku) dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
• Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karyanya secara online (misalnya, di repositori kelembagaan atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari yang diterbitkan bekerja (Lihat Pengaruh Akses Terbuka).
Baca selengkapnya tentang Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 di sini: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.