LEARNING CYCLE 5E BERBASIS BLENDED LEARNING SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KONSEP REDOKS DI MASA PANDEMI COVID 19
Blended Learning
DOI:
https://doi.org/10.55719/jt.v7i2.509Kata Kunci:
redoks, hasil belajar, learning cycle 5E, blended learningAbstrak
Materi redoks melibatkan beberapa konsep yang bersifat abstrak. Hal tersebut menyebabkan peserta didik sering mengalami kesulitan dan kesalahan konsep dalam memahami konsep tersebut. Pemaduan blended learning dengan learning cycle 5E merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran kimia yang dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep kimia yang bersifat abstrak. Pemadua pembelajaran tersebut disebut learning cycle berbasis blended learning.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik materi redoks kelas X SMA N 1 Tuban dengan learning cycle berbasis blended learning.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA-4 di SMA N 1 Tuban. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen pembelajaran (silabus, RPP, dan scenario pembelajaran, dan moodle) serta instrumen pengukuran (tes hasil belajar kognitif, lembar observasi). Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan menganalisis ketuntasan belajar peserta didik.
Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa learning cycle berbasis blended learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik materi redoks kelas X SMA N 1 Tuban. Hal ini terlihat dari hasil belajar ranah pengetahuan, sikap dan keterampilannya. hasil belajar ranah pengetahuan menunjukkan peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil belajar ranah pengetahuan pra siklus, siklus I, dan siklus II berturut-turut adalah 61,91, 74,74, dan 84,09. Ketuntasan belajar juga meningkat dari prasiklus, siklus I, dan siklus II yaitu 12,50%, 62,50% dan 90,63 %. Hasil belajar ranah sikap memberikan peningkayan dari silkus I ke siklus II yaitu 66,63 menjadi 67,13. Hasil belajar ranah keterampilan memberikan peningkayan dari silkus I ke siklus II yaitu 73.91 menjadi 74.39.
Unduhan
Referensi
Aikina, T. Y., & Bolsunovskaya, L. M. (2020). Moodle-based learning: Motivating and demotivating factors. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 15(2), 239–248. https://doi.org/10.3991/ijet.v15i02.11297
Ajizah, L., Sumari, S., Budiasih, E., Sukarianingsih, D., Santoso, A., & Fajaroh, F. (2021). The effect of the use of SHS-based LC-5E learning model on student learning outcomes of redox reaction. AIP Conference Proceedings, 2330(March), 551–557. https://doi.org/10.1063/5.0043411
Alam, M. S., & Agarwal, J. (2020). Adopting a Blended Learning Model in Education: Opportunities and Challenges. International Journal of Early Childhood Special Education. , 12(2), 1-7. https://doi.org/10.9756/INT-JECSE/V12I2.201050
Hrastinski, S. (2019). What Do We Mean by Blended Learning? TechTrends, 63(5), 564–569. https://doi.org/10.1007/s11528-019-00375-5
Indriani, A., Suryadharma, I. B., & Yahmin, Y. (2017). IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KESETIMBANGAN KIMIA. J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia), 2(1), 9–13. https://doi.org/10.17977/um026v2i12017p009
Khoiroh, N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas VIII SMPN 1 Gumukmas. JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, 10(2), 97–110. https://doi.org/10.21831/jpipfip.v10i2.13986
Krismadinata, Verawardina, U., Jalinus, N., Rizal, F., Sukardi, Sudira, P., Ramadhani, D., Lubis, A. L., Friadi, J., Arifin, A. S. R., & Novaliendry, D. (2020). Blended learning as instructional model in vocational education: Literature review. Universal Journal of Educational Research, 8(11B), 5801–5815. https://doi.org/10.13189/ujer.2020.082214
Lebeaux, D., Jablon, E., Flahault, C., Lanternier, F., Viard, J. P., Pacé, B., Mainardi, J. L., & Lemogne, C. (2021). Introducing an Open-Source Course Management System (Moodle) for Blended learning on infectious diseases and microbiology: A pre-post observational study. Infectious Diseases Now, 51(5), 477–483. https://doi.org/10.1016/j.idnow.2020.11.002
Munika, A., & Kurniati, T. (2021). Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Alat Peraga Balon Dan Molymod Pada Materi Bentuk Molekul Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Sma Negeri 2 Sungai Ambawang. AR-RAZI Jurnal Ilmiah, 9(1), 39–44. https://doi.org/10.29406/ar-r.v9i1.2532
Nafiati, D. A. (2021). Revisi taksonomi Bloom: Kognitif, afektif, dan psikomotorik. Humanika, 21(2), 151–172. https://doi.org/10.21831/hum.v21i2.29252
Nisa, N. A., & Fitriza, Z. (2021). Identifikasi Mikonsepsi Peserta didik Menengah Atas (SMA) Pada Pembelajaran Kimia Materi Redoks dan Elektrokimia : Studi Literatur. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1191–1198.
Nur Syahfika Abdul Shukor, & Zolkepli Harun. (2018). Cabaran penerapan pembelajaran abad ke-21 dalam mata pelajaran Sains. International Conference on Geography and Education, 410–418.
Piyayodilokchai, H., Panjaburee, P., Laosinchai, P., Ketpichainarong, W., & Ruenwongsa, P. (2013). A 5E learning cycle approach-based, multimedia-supplemented instructional unit for structured query language. Educational Technology and Society, 16(4), 146–159.
Puluhulawa, I., Hulukati, E., & Kaku, A. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Penalaran Formal terhadap Hasil Belajar Matematika. Jambura Journal of Mathematics Education, 1(1), 32–40. https://doi.org/10.34312/jmathedu.v1i1.4557
Putra, F., Nur Kholifah, I. Y., Subali, B., & Rusilowati, A. (2018). 5E-Learning Cycle Strategy: Increasing Conceptual Understanding and Learning Motivation. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 7(2), 171–181. https://doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v7i2.2898
Rijal, S., & Bachtiar, S. (2015). Hubungan antara Sikap, Kemandirian Belajar, dan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik. Jurnal Bioedukatika, 3(2), 15. https://doi.org/10.26555/bioedukatika.v3i2.4149
Samsudin, M., & Ni Nyoman Utami, J. (2019). Pengembangan Pembelajaran E-learning Dengan Moodle (Modulator Object-Oriented Dynamic Learning Environment). Jurnal Sistem Dan Informatika (JSI), 14(1), 1–8. https://doi.org/10.30864/jsi.v14i1.210
Sanger, M. J., & Greenbowe, T. J. (1997). Common Student Misconceptions in Electrochemistry: Galvanic, Electrolytic, and Concentration Cells. Journal of Research in Science Teaching, 34(4), 377–398. https://doi.org/10.1002/(SICI)1098-2736(199704)34:4<377::AID-TEA7>3.0.CO;2-O
Shamsuddin, N., & Kaur, J. (2020). Students’ learning style and its effect on blended learning, does it matter? International Journal of Evaluation and Research in Education, 9(1), 195–202. https://doi.org/10.11591/ijere.v9i1.20422
Vellayati, S., Nurmaliah, C., Sulastri, S., Yusrizal, Y., & Saidi, N. (2020). Identifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Peserta didik Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice pada Materi Hidrokarbon. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. https://doi.org/10.24815/jpsi.v8i1.15715
Wahyudiati, D., & Fitriani, F. (2021). ETNOKIMIA: EKSPLORASI POTENSI KEARIFAN LOKAL SASAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR KIMIA. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 5(2), 102–111. https://doi.org/10.23887/jpk.v5i2.38537
Yanni, M. L., Munzil, M., & Sumari, S. (2021). Developing multiple representation’s teaching materials assisted by blended learning to improve student’s science process skills. AIP Conference Proceedings, 2330(March), 531–534. https://doi.org/10.1063/5.0043275
Yekefallah, L., Namdar, P., Panahi, R., & Dehghankar, L. (2021). Factors related to students’ satisfaction with holding e-learning during the Covid-19 pandemic based on the dimensions of e-learning. Heliyon, 7(7), e07628. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07628
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskahnya di Jurnal Teladan setuju dengan ketentuan berikut:
• Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak kepada pengelola jurnal untuk publikasi pertama dari karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
• Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku) dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
• Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karyanya secara online (misalnya, di repositori kelembagaan atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari yang diterbitkan bekerja (Lihat Pengaruh Akses Terbuka).
Baca selengkapnya tentang Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 di sini: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.