A Analisis Epistemological Obstacles Mahasiswa Memahami Konsep Matriks dalam Hubungannaya dengan Pendidikan Karakter
DOI:
https://doi.org/10.55719/jrpm.v5i1.606Kata Kunci:
epistemology of obstacles; matrices; learning charactersAbstrak
Epistemological barriers arise due to students' limited knowledge of certain contexts because they do not obtain complete information which will result in students' difficulties in finding relationships and in connecting concepts. Epistemological barriers are closely related to errors and difficulties that occur in abstract mathematical study objects, the mathematical objects in question include concepts, facts, and principles. There are three indicators of epistemological barriers, namely conceptual barriers, procedural barriers and technical operational barriers. This obstacle will be studied by looking at the character of students in learning. The results of the study show that the initial concept of the meaning of rank and the technique of a multiplication matrix becomes an obstacle in understanding the concept of a matrix. Meanwhile, the second learning obstacle is a learning obstacle related to students' understanding of the concept of matrix multiplication with matrices. In terms of its relationship with student learning characters, several characters such as low curiosity, discipline, hard work and fond of reading, become inhibiting factors in learning, especially in understanding mathematical concepts, especially matrix concepts.
Keywords: epistemology of obstacles; matrices; learning characters.
Unduhan
Referensi
Aulia, M.M., Budiyono dan Riyadi. (-). Pengembangan perangkat pembelajaran dengan desain didaktik untuk mengurangi hambatan belajar siswa pada topik segi empat dalam pembelajaran matematika SMP. Pasca Sarjana UMS Surakarta.
Agus Suprijono. (2009), Cooperatif learning teori dan aplikasi Palkem, Surabaya: Pustaka Belajar.
Brouseau, G (1997). Theory of Didactical Situation in Mathematics. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher
Cholik A dan Sugijono. (2006). Matematika SMP. Jakarta: Erlangga
Epon, N., Dindin, A.M.L. dan Ayi, S., (2012). Model Disain Didaktis Pembagian Pecahan Berbasis Pendidikan Matematika Realistik untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. . PGSD UPI Tasikmalaya.
Mahyudi (2016). Mengapa Sulit Membedakan Permutasi dan Kombinasi. Ad-Math-Edu. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Moleong, J (2013). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mukhtar.(2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta:Referensi
Oemar Hamalik. (2010). Proses belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Puspitasari et.al (2017). Hambatan Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Program Linear. JIPM Vol 6(1).
Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif, kualitatif dan R n D). Bandung: Alfabeta
Wahyuni. (2017). Hambatan Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus Dasar. Vol 1 No.1
Yusuf, S., Oyon, H.P. dan Ika, F.A. (2012). Desain Didaktis Pengenalan Konsep Pecahan Sederhana pada Pembelajaran Matematika untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. PGSD UPI Tasikmalaya.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Riset Pembelajaran Matematika
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.