Kelayakan Usaha Industri Pindang Cue-Besek Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Skala Rumah Tangga Di Desa Jangkar Kabupaten Situbondo
Feasibility Of Business Industry Of Boiling Cue-Besek Tuna (Euthynnus Affinis) Home Industry Scale In Jangkar Village, Situbondo Regency
DOI:
https://doi.org/10.55719/j.miy.v2i1.386Keywords:
Pengawetan, Ikan Tongkol, Pindang Cue-Besek, Analisa Kelayakan UsahaAbstract
Ikan dalam bentuk segar memiliki sifat mudah rusak serta membusuk sehingga diperlukan pengolahan terhadap ikan segar agar daya simpan lebih tahan lama, lebih mudah di distribusikan, serta lebih mudah dikonsumsi. Pengawetan tradisional pindang cue-besek yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jangkar Kabupaten Situbondo merupakan pengolahan pemindangan ikan menggunakan bahan baku ikan tongkol yang ditempatkan pada wadah besek kemudian melalui proses kombinasi penggaraman (menggunakan larutan garam pekat 15%) dan pemanasan (perebusan) pada suhu 100 0C selama 15-30 menit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa kelayakan usaha industri pindang cue-besek ikan tongkol pada skala rumah tangga di Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo. Analisa kelayakan usaha dilakukan untuk mengukur seberapa efektif/efisien suatu usaha akan menghasilkan laba/keuntungan dengan menggunakan sumber daya (resources) yang ada. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2022, dengan lokasi penelitian di Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo.Tahapan penelitian dilakukan melalui wawancara langsung (depth interview) terhadap key person (pengolah), menggunakan kuesioner semi-terstruktur yang dilanjutkan dengan kajian kelayakan usaha ikan pindang.Metode analisa untuk uji kelayakan usaha pindang ikan tongkol dilakukan dengan perhitungan nilai keuntungan, rasio R/C, dan nilai ROI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal usaha yang digunakan oleh usaha pengolahan pindangcue-besek ikan tongkol ialah sebesar Rp. 176.009.000,-/tahun dengan penerimaan sebesar Rp. 240.000.000,-/tahun dan keuntungan yang didapat sebesar Rp. 63.991.000,-/tahun.Hasil perhitungan rasio R/C sebesar 1.3/tahun menunjukkan bahwa usaha pengolahan pindang ikan tongkol tersebut efisien dan layak diterima. Sedangkan untuk nilai ROI sebesar 36.3%/tahun menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan teri krispi menguntungkan untuk terus dikembangkan.
Downloads
References
Damayanti, Herna. 2016. Kelayakan Usaha Industri Ikan Pindang Skala Rumah Tangga Di Kabupaten Pati. Jurnal Litbang Vol.XII, No.1: 22-31
Hanidah.In, et al. 2018.Pemberdayaan Pengrajin Pindang Cue Desa Jayalaksana Melalui Teknik Pengemasan. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 7, No. 1: 14-18
Hasan, W. 2021.Strategi Pemasaran Ikan Layang (Decapterus ruselli) Pindang Di Kecamatan Herlang Kabupaten Bukulumba.Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Unbiversitas Hasanuddin.
Hermana.IR, dkk. 2018. Isolasi Dan Identifikasi Kapang Dari Ikan Pindang. Jurnal Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol.13 No.1: 81-92
Mujiyanti, et al. 2021.Uji Angka Lempeng Total (ALT) Pada pindan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Terhadap Lama Perebusan Berbeda Dengan Metode Pour Plate. Aurelia Journal Vol.2 (2): 165-169
Nurani, T.W. 2017. Manajemen Mutu. Laboratorium Sistem dan Optimasi Perikanan Tangkap. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Shoimah, H. 2013. Pengelolaan Lingkungan Di Sentra Pengasapan Ikan Desa Wonosari Kecamatan Bonag Kabupaten Demak. Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.Thesis. Ilmu Lingkungan UNDIP. Semarang
Standar Nasional Indonesia. 1992. SNI 2717.1:1992. Ikan Pindang bagian 1: Spesifikasi. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Swastawati F, et al. 2011. Studi Kelayakan dan Efisiensi Usaha Pengasapan Ikan Dengan Asap Cair Limbah Pertanian. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan. Universitas Dipenogoro Semarang, Vol 1 No.1: 18-24