Pengaruh Kepadatan yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Udang Api - Api (Metapenaeus Monoceros) dalam Penyimpanan Sistem Kering
DOI:
https://doi.org/10.55719/j.miy.v1i1.365Keywords:
Udang api-api, Penyimpanan sistem kering, KepadatanAbstract
Udang api-api (Metapenaeus monoceros) termasuk jenis udang yang bernilai ekonomis tinggi dalam keaadaan hidup yg dapat di gunakan sebagai umpan dalam proses penangkapan ikan dengan metode pancing. Selama ini, teknologi yang di gunakan untuk menyimpan agar tetap hidup adalah sistem basah, Namun teknologi tersebut kurang efisien dan kurang ekonomis. Penyimpanan dengan sistem kering dapat menjadi pilihan karena tidak menggunakan media air sehingga lebih mudah, ekonomis, dan tanpa harus menjaga kualitas airnya. Kepadatan dalam penyimpanan mempengaruhi kelulushidupan udang karena akan semakin banyak oksigen yg di butuhkan udang untuk respirasi yg akan membuat mortalitas udang semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan kepadatan terhadap kelulushidupan udang api - api dalam penyimpanan sistem kering. Metode penelian dengan rancangan acak lengkap uji F. Perlakuan berupa perbedan kepadatan (9,19, dan 29). Udang di kemas dalam kotak plastik (150 cm2) yang di alasi dengan jerami dimasukkan kedalam Styrofoam dengan suhu ± 17o C dengan lama penyimpanan 12 jam. Parameter berupa kelulushidupan (survival rate). Penelitian menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap ketahanan hidup udang, Fhitung = > F0,01. Pada kepadatan 9 menghasilkan ketahanan hidup yang optimal 100%.
Downloads
References
F. H. Taqwa, Yulisman dan Yulian, “Pemanfaatan Alang-Alang Segar Pada Berbagai Lama Waktu Transportasi Sistem Kering Bertingkat Untuk Induk Lobster Air Tawar,” JPHPI, vol. 17, no. 3, 2014.
M. A. Dahlan, M. Yundini dan B. Yunus, “Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Udang Api-Api (Metapanaeus monoceros) Di Perairan Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu,Kabupaten Maros,” Jurnal SAINTEK Peternakan dan Perikanan, vol. 1, no. 1, pp. 52-56, 2017.
R. Nitibaskara, S. Wibowo dan Uju, Penanganan Dan Transportasi Ikan Hidup Untuk Konsumsi, Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2006.
S. Iram dan G. Haqiqiansyah, “Analisis Bioekonomi Sumber Daya Udang Dogol (Metapenaeus monoceros, Fab) di Perairan Samboja Kuala Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur,” Jurnal Sosial Ekonomi dan Kbijakan Pertanian, vol. 8, no. 2, 2019.
Sandrayani, S. Y. Lumbesi dan A. A. Damayanti, “Pengaruh Media Pengisi Terhadap Kelangsungan Hidup Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Transportasi Sistem Kering,” Jurnal Perikanan Unram, vol. 1, p. 2, 2013.
SNI, Udang Vanname (litopetamus vannamei) kelas benih sebar, 2009.
T. D. Suryaningrum, D. Ikasari dan S. , “Pengaruh Kepadatan dan Durasi Dalam Kondisi Tranportasi Sistem Kering Terhadap Kelulusan Hidup Lobster Air Tawar (cherax quadricarinatus),” Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, p. Vol. 3 No. 2, 2008.
U. L. Ahdiyah, Penggunaan Jerami Dan Serbuk Gergajisebagai Media Pengisi Pada Penyimpanan Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii)Tanpa Media Air, Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2011.
W. W. Zulfikar, Pengaruh Suhu Terhadap Udang, (Online): (https://app.jala.tech/kabar_udang/pengaruh-suhu-terhadap-udang. Diakses 03 September 2020), 2019.