Penggunaan Alat Tangkap Bubu Lipat Terhadap Laju Tangkap Rajungan di Perairan Karang Agung, Tuban

Authors

  • Raka Nur Sukma Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia
  • Perdana Ixbal Spanton M Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia
  • Amir Yarkhasy Yuliardi Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia
  • Nor Sa'adah Program Studi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal, Politeknik Bumi Akpelni, Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55719/j.miy.v3i2.915

Keywords:

Bubu, Crab, Hook rate, Karang agung, Tuban

Abstract

Pemanfaatan sumber daya perikanan Di Perairan Karang Agung, Tuban saat ini masih mempunyai potensi yang besar. Salah satu cara pemanfaatan sumber daya perairan yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan alat penangkapan ikan yang dapat dilipat, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Penerapan alat tangkap ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih jauh mengenai potensi penangkapan rajungan di Perairan Karang Agung, Tuban. Bahan yang digunakan adalah bubu yang bisa dilipat dan peralatan penangkapan ikan lainnya. Penangkapan rajungan di Perairan Karang Agung, Tuban lazim dilakukan oleh masyarakat pesisir Karang Agung, Tuban yang menggunakan alat tangkap bubu lipat. Bubu merupakan salah satu alat pancing yang cukup familiar di telinga para nelayan. Alat tangkap ini berbentuk bubu, pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi laju tangkap rajungan yang ditangkap menggunakan bubu berdasarakan umpan yang digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, dengan menggunakan satu faktor pengolahan yaitu jenis umpan yang berbeda dengan menggunakan jenis alat tangkap yang digunakan adalah bubu lipat persegi. Umpan yang digunakan antara lain adalah ikan Swangi (Priacanthus tayanus), ikan Buntal Balon (Arothron hispidus), ikan Tembang Juwi (Sardinella gibbosa). Analisis data yang digunakan dilakukan dengan menggunakan  Perhitungan Hook Rate. Berdasarkan hasil uji analisis  umpan jenis Ikan Buntal balon (Arothon hispidus) mempunyai persentase laju tangkap paling tinggi yaitu 64,33 % dibandingkan dengan prosentase laju tangkap pada perlakuan umpan Kepala Ikan Swangi (Priacanthus tayanus) sebesar 40 % dan perlakuan umpan jenis Kepala Ikan Tembang Juwi (Sardinella gibbosa) sebesar 29 %.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bahar, S, 2001. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 40 Hal 51-63. Balai Penelitian Perikanan Laut Jawa, Jakarta.

Boutson A, C Mahasawade, S Mawasawade, S Tunkijjanukij, T Arimoto. 2009. Use of Escape Vents to Improve Size and Species Selectivity of Collapsible Pot for Blue Swimming Crab Portunus Pelagicus in Thailand. Fisheries Science (75) : 25-33.

Ihsan, W.S.E., Wisudo, H.S. and Haluan, J. 2014. A Study of Biological Potential and Sustainability of Swimming Crab Population in the Waters of Pangkep Regency South Sulawesi Province. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research. 16(1) : 351 – 363.

Martasuganda, S. 2003. Bubu (Traps). Serial Teknologi Penangkapan Ikan Berwawasan Lingkungan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 52 hal.

Rakhmadevi CC. 2004. Waktu Perendaman dan Periode Bulan Pengaruh Terhadap Kepiting Bakau Hasil Tangkapan Bubu di Muara Sungai Radak Pontianak [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 83 hlm.

Slack, R.J.S. 2001. Fishing With Traps and Pots. FAO Training Series. Italy: FAO.

Stoner, A.W. 2004. Effects of Environmental Variables on Fish Feeding Ecology: Implications for The Performance of Baited Fishing Gear and Stock Assessment (Review Paper). J. Fish Biology, 65: 1445-1471.

Sturdivant S K dan K L Clark. 2011. An Evaluation of The Effects of Blue Crab (Callinectes sapidus) Behavior on The Efficacy of Crab Pots as A Tool for Estimating Population Abundance. Fish Bulletin (109) : 48-55.

Sulistiono. 2009. Ekologi dan Pengembangan Perikanan Rajungan Indonesia.Departemen Menejemen Sumber Daya Perairan.Bogor.

Suryani M. 2006. Ekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata Forskal) dalam Ekosistem Mangrove di Pulau Enggano Provinsi Bengkulu [Tesis]. Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Semarang. 91 hlm.

Tiku, Mathius. 2004. Pengaruh Jenis Umpan dan Waktu Pengoperasian Bubu lipat terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau di Kecamatan Kubu, Kabupaten Pontianak (Tesis). Sekoah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Zulkarnain, MS. Baskoro, S. Martasuganda, dan DR. Monintja. 2011. Pengembangan Desain Bubu Lobster yang Efektif. Volume XIX No. 2. Bogor. Hal 45 – 47

Published

2023-11-21

How to Cite

Nur Sukma, R., Spanton M, P. I., Yuliardi, A. Y., & Sa'adah, N. (2023). Penggunaan Alat Tangkap Bubu Lipat Terhadap Laju Tangkap Rajungan di Perairan Karang Agung, Tuban. Jurnal Miyang : Ronggolawe Fisheries and Marine Science Journal, 3(2), 58–62. https://doi.org/10.55719/j.miy.v3i2.915