Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlindo pada Musim Barat

Dynamics of the Spatial-Vertical Distribution of Water Masses in the West and East Indonesian Throughflow Routes in the Wet Season

Authors

  • Amir Yarkhasy Yuliardi Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia
  • Luhur Moekti Prayogo Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia
  • Marita Ika Joesidawati Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55719/jmiy.v2i2.532

Keywords:

Arlindo, Massa Air, Perairan Timur Indonesia, TS Diagram

Abstract

Perairan timur Indonesia merupakan jalur Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang merupakan bagian dari sirkulasi massa air global. Arlindo memiliki dua jalur utama, jalur barat dan jalur timur yang berperan penting dalam mentransfer properti massa air dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Indonesia yang memiliki batimetri kompleks menyebabkan terjadi dinamika pada jalur Arlindo. Untuk mengungkap dinamika massa air yang terjadi secara spasial dan vertikal pada jalur Arlindo, telah dilakukan kegiatan penelitian dengan memanfaatkan data reanalysis dengan paramater suhu dan salinitas. Data suhu dan salinitas ini didapatkan dari 9191 titik yang tersebar pada 115 – 140 BT dan 10 LU – 12.5 LS. Analisis dinamika distribusi spasial mencakup perairan timur Indonesia pada kedalaman 0 m, 250 m dan 500 m. Analisis dinamika distribusi vertikal kolom air pada jalur barat dan timur Arlindo yang diwakilkan masing-masing 4 stasiun pengamatan pada wilayah yang signifikan dilalui oleh Arlindo. Hasil analisis menunjukkan suhu dan salinitas terdistribusi dari perairan utara Papua masuk ke perairan Indonesia. Suhu yang hangat teridentifikasi sebagai kolam air hangat Pasifik barat. Distribusi vertikal massa air terstratifikasi kedalam tiga lapisan, lapisan tercampur, lapisan termoklin/haloklin dan lapisan dalam. Terjadi penurunan nilai salinitas pada stasiun-stasiun di Samudera Pasifik dengan ciri salinitas tinggi yang semakin tereduksi seiring memasuki perairan Indonesia. Teridentifikasi beberapa jenis massa air, South Pacific Subtropical Water (SPSW) dan North Pacific Subtropical Water (NPSW) pada lapisan termoklin dari Samudera Pasifik. Terdapat pula massa air asli pada laut banda, massa air laut jawa pada permukaan yang menawarkan lapisan permukaan dan jejak massa air dari Samudera Hindia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmadipoera A, R Molcard, G Madec, S Wijffels, J Sprintall, A Koch-Larrouy, I Jaya & A Supangat. (2009). Characteristics and variability of the Indonesian Throughflow water at the outflow straits. Deep-Sea Res. I, 56(11): 1942–1954.

Barth A, J.-M. Beckers, C. Troupin, A. Alvera-Azcárate, and L. Vandenbulcke. (2014). Divand-1.0: n-dimensional variational data analysis for ocean observations. Geosci. Model Dev., 7, 225–241, 2014.

Brown, E., Colling, A., Park, D., Phillips, J., Rothery, D., & Wright, J. (2004). Ocean Circulation, Ed.2, The Open University, Milton Keynes. 286 pp

Cahyaningrum, A. (2009). Karakteristik Massa Air Arlindo di Pintasan Timor pada Musim Barat dan Musim Timur. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor, 97 hlm

De Deckker, P. (2016). The Indo-Pacific Warm Pool: critical to world oceanography and world climate. Geoscience Letter, 3(20), 1 – 12.

Emery, W.J. and R.E. Thomson. (1998). Data Analysis Method in Physical Oceanography. BPC Weatons, Britain, 634 p

Feng, M., Zhang, N., Liu, Q., & Wijffels, S., (2018). The Indonesian throughflow, its variability and centennial change. Geosci. Lett., 5. (3):1-10. doi: 10.1186/s40562-018-0102-2

Ffield A. (1994). Tidal Mixing in the Indonesia Seas. Paper presented at Internasional Scientific symposium at the IOC-WESTPAC, IOC Bali. Indonesia.

Fine, R. A., Lukas, R., Bingham, F. M., Warner, M. J., & Gammon, R. H. (1994). The western equatorial Pacific: A water mass crossroads. Journal of Geophysical Research, 99(C12), 25063. https://doi.org/10.1029/94JC02277

Gordon AL, Ffield A, Ilahude AG. (1994). Thermocline of the Flores and Banda Seas. Journal of Geophysical Research 99:18235-18242.

Gordon, A. L., & Fine, R. A. (1996). Pathways of water between the Pacific and Indian oceans in the Indonesian seas. Nature. https://doi.org/10.1038/379146a0.

Gordon, A. L., Sprintall, J., Van Aken, H. M., Susanto, R. D., Wijffels, S., Molcard, R., A. Ffield, Pranowo, W., & Wirasantosa, S. (2010). The Indonesian throughflow during 2004-2006 as observed by the INSTANT program. Dynamics of Atmospheres and Oceans, 50(2), 115–128. https://doi.org/10.1016/j.dynatmoce.2009. 12.002

Halkides, D., Lee, T., & Kida, S. (2011). Mechanism controlling the seasonal mixed-layer temperature and salinity of the Indonesian seas. Ocean Dynamics, 61, 481 – 495

IOC, SCOR and IAPSO, (2010): The international thermodynamic equation of seawater – 2010: Calculation and use of thermodynamic properties. Intergovernmental Oceanographic Commission, Manuals and Guides No. 56, UNESCO (English), 196 pp.

Li, B., Yuan, D., & Zhou, H. (2018). Water masses in the far western equatorial Pacific during winters of 2010 and 2012, Chinese Journal of Oceanology and Limnology, 36(5), 1459 – 1474.

Potemra, J. T., & Qu, T. (2010). Seas of Southeast Asia. Encyclopedia of Ocean Sciences, 305–316. https://doi.org/10.1016/B978- 012374473-9.00598-1.

Qu, T., Du, Y., Strachan, J., Meyers, G., & Slingo, J. (2005). Temperature and its variability in the Indonesia Region. Oceanography, 18(4), 50–61. https://doi.org/10.5670/oceanog.2005.05

Sprintall, J., Gordon, A. L., Koch-Larrouy, A., Lee, T., Potemra, J. T., Pujiana, K., & Wijffels, S. E. (2014). The Indonesian seas and their role in the coupled ocean-climate system. Nature Geoscience, 7(7), 487–492. https://doi.org/10.1038/ngeo2188.

Supangat, A., Adi, T.R., Pranowo, W.S., & Ningsih, N.S. (2015). Predicting Movement of the Warm Pool, the Salinity Front, and the Convergence Zone in the Western and Central Part of Equatorial Pacific Using a Coupled HydrodynamicalEcological Model. The Twelfth OMISAR Workshop on Ocean Models. 11pp.

Umasangaji H. (2006). Variabilitas dan karakteristik arus lintas Indonesia hubungannya dengan fluktuasi lapisan Termoklin di perairan selat makassar. Sekolah Pascasarjana [Tesis]. IPB. Bogor

Wyrtki, K. (1961). Physical oceanography of the Southeast Asian waters. NAGA report, volume 2, Scientific Results of Marine Investigations of the South China Sea and the Gulf of Thailand 1959-1961. La Jolla, California: The University of California, Scripps Institution of Oceanography.195pp

Yuan, D., Li, X., Wang, Z., Li, Y., Wang, J., Yang, Y., & Storch, J.-S. von. (2018). Observed Transport Variations in the Maluku Channel of the Indonesian Seas Associated with Western Boundary Current Changes. Journal of Physical Oceanography, 48(8), 1803–1813. https://doi.org/10.1175/JPOD-17-0120.1.

Published

2022-11-21

How to Cite

Yuliardi, A. Y., Prayogo, L. M., & Joesidawati, M. I. (2022). Dinamika Distribusi Spasial-Vertikal Massa Air di Jalur Barat dan Timur Arlindo pada Musim Barat: Dynamics of the Spatial-Vertical Distribution of Water Masses in the West and East Indonesian Throughflow Routes in the Wet Season. Jurnal Miyang : Ronggolawe Fisheries and Marine Science Journal, 2(2), 38–46. https://doi.org/10.55719/jmiy.v2i2.532

Most read articles by the same author(s)